Apakah Anda Suka Dengan Artis Komedi ??????
DUNIA KOMEDI = DUNIA KOMEDI Jika Anda suka, Bacalah Blog Ini dan Ikuti Jika Sudah, Tolong di comment Terima Kasih

1/27/2013

Rowant atkinson(Mr.Bean)


Langsung ke: navigasi, cari Rowan Atkinson Rowan Atkinson 2011 2.jpg Nama asli Rowan Sebastian Atkinson Lahir 6 Januari 1955 Consett, County Durham England Media lawak Aktor, komedian dan penulis Tahun aktif 1979–sekarang Genre Komedi Mempengaruhi Steve Pemberton, David Walliams Dipengaruhi Peter Sellers, Charlie Chaplin, Jacques Tati[1] Suami/Istri Sunetra Sastry (1990-sekarang) Karya & peran terkenal Blackadder The Thin Blue Line Mr. Bean Not the Nine O'Clock News Penghargaan BAFTA Best Light Entertainment Performance 1981 Not the Nine O'Clock News 1990 Blackadder Goes Forth Penghargaan Laurence Olivier Best Comedy Performance 1981 Rowan Atkinson in Revue Rowan Sebastian Atkinson (lahir 6 Januari 1955; umur 57 tahun) adalah seorang pelawak, pemeran, dan penulis Inggris, terkenal karena film seri televisi Blackadder dan Mr. Bean. Menurut The Observer, ia adalah salah satu dari 50 orang terlucu di Inggris.[2] Ia dilahirkan di Consett, County Durham pada 1955[3] dari keluarga Eric Atkinson, seorang petani dan direktur perusahaan, dan istrinya Ella May (née Bambridge). Kakaknya adalah politikus Rodney Atkinson. Ia bersekolah di Durham Choristers School, kemudian St Bees School, dan mempelajari teknik elektro di Newcastle University. Ketika di sekolah, ia sekelas dengan mantan perdana menteri Tony Blair.[4] Ia kemudian meraih gelar M.Sc. dari Queens College, Oxford. Ia mulai muncul di televisi pada acara Not the Nine O'Clock News, diikuti dengan The Black Adder, dan kemudian Mr. Bean. Atkinson telah membintangi iklan untuk Hitachi, Fujifilm, donor darah, dan Barclaycard. Selain itu ia muncul dalam film-film Never Say Never Again, Four Weddings and a Funeral, The Lion King, Rat Race, Love Actually, dan memainkan peran utama dalam Bean, Mr. Bean's Holiday, dan Johnny English. Atkinson menikah dengan Sunetra Sastry pada 1990, dikaruniai dua anak, Lily dan Benjamin, dan tinggal di desa Oxfordshire. Ia memiliki koleksi mobil dan menulis untuk majalah Car dan Evo. Koleksi mobilnya kebanyakan terdiri dari Aston Martin, termasuk DB7 yang digunakan dalam Johnny English. Mobil Aston Martin V8 Zagato miliknya memiliki plat nomor "COM1C",[5] dan dikendarainya dalam film The Tall Guy.

1/23/2013

7 Pelawak berpenampilan palsu

1. Aziz Gagap
Banyak yang mengira kalau Aziz memang benar-benar gagap, namun ia gagap hanya saat melawak saja. Ide gagap yang didapatkan bermula saat ia mendapatkan peran gagap dan ia pun langsung menguasainya hanya dalam 5 menit saja. 2. Jojon
Mendengar nama Jojon mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Penampilannya yang sangat khas, yakni dengan memakai celana yang sangat tinggi sampai melebihi pusar membuat daya tarik tersendiri untuknya. Ditambah dengan kumis kecil persegi panjang yang menempel di bawah hidungnya. Tahukah Anda kalau Jojon hanya menggunakan kumis palsu dalam setiap penampilannya 3. Nycta Gina
Penampilan Jeng Kellin yang seperti anak kecil tidak seperti kehidupan aslinya. Dalam kehidupannya, Nycta Gina adalah wanita yang pintar. Terbukti walaupun telah sukses dengan perannya sebagai Jeng Kellin, Nycta Gina telah menjadi dokter 4. Bolot
Karena tingkahnya seperti orang tuli, pelawak bernama asli (cari nama asli pelawak haji bolot..) ini sering disapa bolot dan digunakan sebagai namanya sebgai pelawak. Tingkahnya yang "bolot" tidak berlaku bila ia sedang berkomunikasi dengan wanita cantik. 5. Komeng
Candaan yang spontan dan tidak pernah tertawa saat melawak merupakan ciri khas tersendiri pelawak bernama asli Alfiansyah ini. Suara yang agak bindeng sebenarnya hanya digunakan saat melawak saja. Meskipun terlihat tidak pernah serius, Komeng akan terlihat serius bila diwawancarai atau bila sedang ada di rumah 6. Parto
Pelawak bernama asli Edi Supono ini sering disamakan dengan Ariel peterpan. Karier Parto bersama group lawaknya Patrio sudah cukup lama di dunia hiburan sehingga membuat namanya banyak dikenal. Meski sudah tidak tampil lagi bersama group lawaknya, Parto masih eksis di dunia komedi. Cara bicara Parto yang meniru logat orang Tegal membuatnya dipercaya untuk ditunjuk sebagai dalang di acara Opera Van Java TRANS7. Tahukah Anda bahwa Parto tidak bnar-benar menggunakan logat Tegal dalam kesehariannya. Parto juga bukan pelawak asal Tegal. 7.Olga Syahputra
Dengan penampilannya yang kewanita-wanitaan, KPI pernah menyinggung penampilannya. Walaupun bukan sebenarnya bencong, banyak orang mengira kalau dirinya adalah bencong. Olga pernah mengatakan bahwa itu semua hanya sekedar akting. Olga juga pernah mengatakan kalau di depan kamera seperti itu, tetapi kalau sudah masuk kamar, Olga sering merenung bahkan menangis. Olga juga seperti para pria lainnya yang ingin merasakan cinta dengan seorang wanita. Ia sempat menceritaan kisah cintanya di acara Hitam Putih TRANS7.

1/21/2013

Tukul Arwana pelawak Indonesia
Tukul Riyanto, atau lebih dikenal dengan nama Tukul Arwana (lahir di Perbalan, Purwosari, Semarang, 16 Oktober 1963; umur 47 tahun) adalah seorang pelawak dan pembawa acaraIndonesia. Tukul dikenal dengan acara Bukan Empat Mata yang dibawakannya. Selain menjadi pelaku hiburan, Tukul juga merintis usaha yang bergerak di bidang hiburan, yang bernama "Ojo Lali Entertainment". suka makan mie ayam mbok darmi. Sejak lahir, ia diberi nama Riyanto, bukan Tukul Riyanto seperti yang dikenal sekarang. Karena ia sering sakit, namanya ditambah kata "Tukul" menjadi Tukul Riyanto. Anehnya, setelah namanya diubah demikian, ia menjadi jarang sakit. Ia pun akhirnya akrab dipanggil Tukul. Di usia 5 bulan, Tukul yang sering sakit diasuh oleh tetangganya, Suwandi. Orang tua Tukul, Abdul Wahid dan Sutimah (alm.) yang memiliki empat orang anak rela menyerahkan Tukul, karena Suwandi sangat ingin menjadikan Tukul sebagai anak angkat. Dengan bakat alaminya, Tukul muda sudah mulai melawak sejak kelas VI SD. Berbagai macam perlombaan lawak, mulai dari tingkat Kotamadya Semarang, Jawa Tengah, DKI, dan Jabotabek, serta tingkat nasional ia coba. Usahanya ini tidak sia-sia. Ia berhasil menjuarai berbagai perlombaan melawak. Setelah lulus SD, putra ketiga dari pasangan Abdul Wahid dan almarhumah Sutimah itu melanjutkan sekolahnya ke SMP Muhammadiyah Indraprasta. Namun, pada saat Tukul duduk di bangku kelas III, orang tua angkatnya, Suwandi mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, rumah yang selama itu ditempatinya harus dijual. Puncaknya, saat menuntut ilmu di SMA Ibu Kartini, Jalan Sultan Agung, Semarang, Tukul mulai kesulitan untuk membayar biaya sekolah. Tukul pun mulai mencari pekerjaan untuk membiayai sekolahnya. Selepas SMA, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain melawak ia juga pernah bekerja sebagai sopir angkutan (jurusan Johar-Panggung di Semarang). Setelah dua tahun, Tukul berganti pekerjaan menjadi sopir truk gas elpiji di daerah Tanah Mas, Semarang Utara selama dua tahun, sebelum akhirnya kembali menjadi sopir angkutan. Setelah berganti-ganti pekerjaan, Tukul akhirnya memuntuskan untuk hijrah Jakarta atas ajakan temannya Joko Dewo dan Tony Rastafara sekitar tahun 1992. Selama beberapa tahun di Jakarta, nasibnya belum juga berubah. Di kontrakannya yang terletak di bilangan Blok S Jakarta Selatan, Tukul banyak dibantu Joko Dewo dan Tony Rastafara untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam keadaan ekonomi yang belum berkecukupan, Tukul menikah dengan gadis berdarah Padang bernama Susiana. Ia dikaruniai 2 orang anak perempuan dan laki laki. Perempuan bernama Novita Eka Afriana dan yang kecil bernama Wahyu Jovan Utama. Setelah menikah, Tukul dan keluarganya tinggal di sebuah kontrakan di daerah Cipete Utara. Sampai akhirnya Tukul melamar kerja di Radio Humor SK dan bekerja di sana bersama rekan pelawak yang lain seperti Bagito, Patrio, Ulfa Dwiyanti, dan lain-lain. Sebelumnya, Tukul sempat menjadi sopir pribadi untuk menafkahi keluarganya. Nasib mujur Tukul semakin membaik ketika ia diajak dalam produksi Lenong Rumpi oleh Ramon Tommybens. Titik balik kariernya pun mencuat ketika menjadi pendamping Joshua di video klip "Air" dengan iKon diobok-obok-nya sekitar tahun 1997. Nama Tukul Arwana semakin melambung ketika dipercayai untuk menjadi pembawa acara acara musik "Aduhai" di TPI serta acara "Dangdut Ria" di Indosiar. Saat ini, namanya kian melesat ketika TV7 (kini Trans7) mempercayakannya menjadi pembawa acara talk showEmpat Mata (Kini Bukan Empat Mata). Tukul juga baru saja menyelesaikan syuting film layar lebar pertamanya yang berjudul Otomatis Romantis. Dalam film yang disutradarai Guntur Soehardjanto ini, Tukul berperan sebagai suami Wulan Guritno dalam sebuah rumah tangga yang ada di ujung kehancuran.
Salah satu pelawak terkenal Indonesia
.Sule Artikel seru - Entis Sutisna alias Sule semakin hari semakin gemerlap. Dia menjadi salah satu pelawak termahal dengan penghasilan Rp 1 miliar setiap bulannya. Padahal, beberapa tahun lalu ayah tiga anak ini hanya sebagai penjual jagung rebus keliling kampung, pedagang ayam goreng dan kebaya. Karier pria kelahiran Cimahi, 15 November 1976, ini mulai bersinar setelah sukses memenangi lomba Audisi Pelawak TPI (API) bersama grup lawak SOS. Hanya setahun setelah itu, nama Sule mulai diperhitungkan. Namanya terus melambung ke jajaran pelawak papan atas yang penghasilannya melebihi pelawak papan atas lain seperti Komeng. Penghasilannya lebih dari Rp 1 miliar sebulan didapat dari beberapa stasiun televisi, antara lain, hasil dari acara Opera Van Java di Trans7 dan Awass Ada Sule di Global TV. Sule yang pernah dibimbing pelawak senior Kang Ibing ini sudah memiliki bakat melawak sejak kelas 3 SD. Kala itu Sule kecil sering tampil di acara Agustusan. Ayah dari Rizki (12), Putri (8), dan Rizwan (2) ini selain melawak juga dikenal pintar menyanyi dan pandai membanyol atau melucu. Alumnus STSI Bandung ini juga memiliki kekhasan dalam penampilan, yakni rambutnya yang panjang berwarna pirang sehingga bisa melengkapi karakternya. Kini Sule sudah menjadi miliarder dengan hartanya berupa lima rumah di Bandung dan Jakarta, dua mobil, serta dua sepeda motor. Baru-baru ini, Sule mengaku bersyukur karena Tuhan telah memberi jalan. Siapa sangka, kata dia, dulu saat baru menikahi Lina (32) pada tahun 1997 dia tinggal di rumah kontrakan petak. Penghasilannya dari melawak hanya Rp 20.000 sehari sehingga, agar dapurnya bisa tetap ngebul, Sule nyambi berdagang ayam goreng dan berjualan kebaya. Masa-masa sulit bagi Sule tinggal kenangan. Kini pelawak yang serba bisa ini sudah menjadi miliarder. Opera Van Java adalah salah satu acara yang menghasilkan banyak uang bagi Sule. Dari acara ini, sekali tampil Sule memperoleh penghasilan Rp 50 juta atau naik dibanding sebelumnya yang Rp 20 juta-Rp 40 juta. Pemilik rambut gondrong dan pirang ini terkenal dengan gaya khasnya, yakni kalau mendengar musik jaipongan langsung dengan reflek joget sehingga sering mengundang orang tertawa. Rupanya gaya khasnya itu lalu menjadi tambahan karakter Sule. Nekat ke Jakarta beberapa waktu lalu, Sule mengaku bercita-cita menjadi pembawa acara berita televisi sehingga nekat pindah dari Jawa Barat ke Jakarta. Berbekal keahlian menari, dia mencoba mengadu nasib di Ibu Kota. Alumnus STSI Bandung ini kemudian berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya di Jakarta. Kesempatan mengikuti Audisi Pelawak Indonesia (API) di TPI bersama Ogi Suwarna dan Obin Wahyudin adalah jalan pintas menuju sukses Sule. Tidak sampai setahun setelah menjuarai Superstar Show, sebuah acara duet selebriti di Indosiar, karier Sule pun terus menanjak. Namanya pun masuk dalam jajaran pelawak papan atas. Tahun 2009 dan 2010 adalah tahun-tahun keemasan bagi Sule. Kini Sule sudah layak disejajarkan dengan Tukul Arwana, Komeng, Eko Patrio, Parto, ataupun Olga Syahputra yang sempat dinobatkan sebagai Lima Pelawak Termahal Indonesia. Seperti Komeng, Sule mempunyai kemampuan spontanitas lelucon yang tergolong sangat responsif, cepat, kreatif, dan bagus. Dalam tampilan di panggung juga punya kemampuan blocking yang lumayan. Sule termasuk salah satu pelawak yang punya karakter melucu yang kuat dan unik. Bakat melawak Sule ini berasal dari ayahnya yang penjual bakso keliling. Ayahnya selalu membanyol dan membuat para pembeli baksonya tertawa. Akan tetapi, Sule mengawali naik panggung bukan dengan lawakan, melainkan sebagai pemain musik. Meski sudah sangat terkenal, Sule masih memendam cita-cita untuk go internationalwalau tak pandai bahasa Inggris. Kendati telah bergelimang harta, ternyata tak semua artis hidup bermewah-mewah dan mengaku ingin tetap hidup sederhana. Suzuki APV masih menjadi kendaraannya setiap hari akan shooting. Kini Sule pun sudah memiliki bisnis di Bandung berupa salon, warnet, toko pakaian, ponsel, dan studio musik. Pria pencetus ucapan "prikitiw" itu tetap betah menempati tempat tinggalnya terdahulu, sebuah kamar kos di kawasan Jakarta Selatan. Sebagai seorang pelawak, Sule memang tak ada matinya. la selalu bercanda dan tertawa lepas saat berada di lokasi shooting dan sering mengagetkan banyak orang dengan ulahnya yang konyol untuk menghibur. Sule tetap ingat saudaranya dan membagi-bagi rezeki juga untuk adik-adiknya. Sule merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Komedi Cerdas Ala Stand Up Comedy Indonesia Bandung,review,Bandungreview Tak seperti biasanya, Jumat lalu (30/12) jalan sempit yang hanya bisa diisi oleh dua jalur ini mendadak ramai oleh kendaraan bermotor, padahal jarum jam sudah menunjuk ke angka tujuh. Beberapa dari pejalan kaki pun bertanya kepada warga sekitar area Jatihandap, Bandung tersebut, “Punten Bu, kalau Saung Angklung Udjo teh di mana?” Ya, jelas sudah kepadatan itu tertuju kepada tempat pertunjukan serta workshop instrumen musik dari bambu tersebut. But anyway, apakah pertunjukan angklung yang mereka cari? Semua seakan menjadi tanda tanya besar bagi saya. Tak ada spanduk atau apapun, namun tempat parkir objek wisata legendaris Bandung ini tampak penuh sesak. Saya segera memasuki area pertunjukan Saung Angklung Udjo yang sesaat mirip dengan colloseum mini ini – terdiri atas tribun melingkar dengan panggung di tengah area. Tidak ada angklung yang berjajar rapi bak pertunjukan musik pada umumnya. Hanya lakon wayang golek yang tertera di sana sebagai setting panggung. Stand Up Comedy, nama itu tertera jelas pada tiket yang saya genggam. Untuk mendapatkannya, saya harus mengeluarkan kocek sekitar Rp.30.000,- tapi rasa penasaran itu begitu menggebu-gebu. Acara yang tenar dari Youtube hingga menjadi sebuah kompetisi di layar kaca ini ternyata tak hanya mengorek sisi ingin tahu saya seorang saja. Sekitar 714 penonton datang berduyun-duyun demi menyaksikan para comic – julukan bagi para komedian yang tampil dalam Stand Up Comedy – beraksi. Tersebut lah nama-nama comic terkenal yang akan menghibur para penonton dengan lawakan yang cerdas dan menggelitik. Ryan Ardhiandry, pemenang Stand Up Comedy Indonesia yang digerai oleh Kompas TV, hadir dalam bangku para comic, bersama-sama Ernest Prakasa, Mo Sidik, dan juga Mongol – yang konon telah mendapatkan banyak job sejak mengikuti acara ini. Ya, kali ini, H. Taufik, seorang penulis dari kolom Mang Ohle di salah satu surat kabar Bandung, menghibur penonton dengan guyonannya yang Sunda banget. Alhasil, meskipun terhitung beda generasi, pria berperawakan tinggi ini mampu mengundang tawa renyah dari para pengunjung yang sebagian besar masih berusia belia. Sedikit trik sulap yang ia lakukan pun berhasil mengundang decak kagum. Wow! Sebanyak 12 comic mengisi acara yang berdurasi tiga jam ini. Satu per satu gerombolan pria dengan beraneka ragam perbedaan ini menampilkan kisah humorisnya dalam waktu lima belas menit. Bukan sebuah hal yang mudah untuk mementaskan materi yang bisa membuat penonton tertawa, selama lima belas menit tanpa henti. Satu hal yang menarik dari acara ini, setiap orang memiliki guyonan yang berkarakter dan terbilang cerdas. Kritik sosial pun dikemas dalam sebuah jalinan kata yang menghibur. Terbukti, jarang terlihat penonton yang beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan area pertunjukan. Salah satu contoh yang menggelitik namun membuat penonton tertawa adalah guyonan khas Mo Sidik Zamzami, seorang comic yang juga bekerja di radio ternama Bandung. Pria ini mengeluarkan materi komedinya tentang fenomena boyband yang beranggota banyak. “Kebayang kalo di panggung ini ada 300 orang anggota boyband, mana muat?” Sontak kalimat itu mengundang tawa renyah dari para penonton. Selain Mo Sidik, Randhika Djamil yang juga merupakan seorang comic asal Bandung menghibur penonton dengan gerak tubuhnya yang aktif serta membahas sedikit cerita tentang geng bermotor. Namun, dengan logat jenaka khas Sunda ini, ia tetap mengacungkan kedua jari tanda perdamaian sembari berkata, “Ini kan komedi!” Masih banyak lagi yang tampil dalam acara ini, seperti Ernest Prakasa – salah satu dari pemrakarsa Stand Up Comedy Indonesia. Ada pula Mongol, yang konon telah mendapatkan banyak sekali tawaran manggung dimana-mana. Acara malam itu pula diisi oleh Boris, Danny, Gilang Bhaskara, Sammy, bahkan Ence Bagus yang telah tenar sebelumnya di beberapa program layar kaca pun turut menampilkan kebolehannya dalam berkomedi. Pertemuan para comic bocor ini ditutup oleh penampilan dari Ryan Adriandhy yang menjadi pemenang dari ajang kompetisi Stand Up Comedy Indonesia di Kompas TV. Hampir tiga jam rahang saya terasa lelah karena tertawa lepas mendengar setiap jalinan kata yang mengundang tawa. Sebuah pertunjukan yang menghibur hari-hari menjelang pergantian tahun, guys! Stand Up Comedy bisa dibilang merupakan sebuah kebangkitan dari komedian indie. Terlebih lagi ketika komunitas yang sudah berjumlah sekitar 41 di seluruh nusantara ini sering mengadakan sebuah event rutin bernama Open Mic. Setiap orang boleh menampilkan kebolehannya menghibur penonton dan berkomedi di sana. Komedi yang cerdas dan tak hanya sekedar menyinggung unsur humor, tetapi juga sisi kritik sosial. Salut! (CS) Sumber : http://bandungreview.com/id/articles/index/detail/node/komedi-cerdas-ala-stand-up-comedy-indonesia-662